Rabu, 25 November 2009

Analisa Laporan Keuangan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk

PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Dan Anak Perusahaan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Periode 2004 S/D 2009
Rasio Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009
1. LIKUIDITAS
a. Current Ratio 171.51 200.34 184.23 191.04 190.60 177.21
b. Quick Ratio 109,62 122,71 103,83 101,47 109,51254,34
c. Cash Ratio 22.17 14.79 28.54 14.45 30.57 15.30
d. Working Capital to Total Assets Ratio 141.50 132.95 129.15 128.78 131.51 136.17
2. SOLVABILITAS (LEVERAGE RATIO)
a. Total Debt to Equity Ratio 53.33 69.98 110.51 116.57 113.75 97.51
b. Total Debt to Total Capital Ratio 153.62 170.32 210.55 216.61 213.83 197.56
3. AKTIVITAS
a. Total Assets Turnover Ratio 2.72 2.86 3.04 3.04 2.94 2.03
b. Receivable Turnover Ratio 9.86 10.40 9.40 8.02 8.64 5.32
c. Inventory Turnover Ratio 8.43 8.34 8.33 7.67 8.02 5.36
d. Working Capital Turnover Ratio 3.04 3.23 3.63 3.60 3.41 2.33
4. PROFITABILITAS
a. Gross Profit Margin Ratio 12.39 12.28 12.67 12.43 12.49 12.44
b. Operating Income Ratio 5.44 5.33 7.75 4.82 4.91 5.04
c. Operating Ratio 94.56 94.67 92.25 95.18 95.09 94.96
d. Net Profit Margin Ratio 3.97 3.82 3.79 3.64 3.61 3.50


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Pada Perusahaan PT.ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Tbk.
Dan Anak Perusahaan
Pada Periode 2004 s/d 2009

1. LIKUIDITAS
a. Current Ratio

Current ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk pada tahun 2004 menunjukkan angka 171,51% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,71 aktiva lancar. Pada tahun 2005 meningkat menjadi 200,34% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,00 aktiva lancar. pada tahun 2006 menunjukkan angka 184,23% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,84 aktiva lancar. Pada tahun 2007 meningkat menjadi 191,04% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,91 aktiva lancar Pada tahun 2008 current rasio ini menurun kembali menjadi sebesar 190,60% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,90 aktiva lancar.Pada tahun 2009 current rasio ini menurun kembali menjadi sebesar 177,21% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,77 aktiva lancar.

Current ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 juga mengalami peningkatan dan penurunan, namun kinerja perusahaan di tahun 2004,2006,2007,2008 dan 2009 kurang baik karena angka rasio kurang dari ketentuan yaitu 1 : 2 artinya aktiva lancar belum dapat menjamin kewajiban lancar, karena persentase angka rasio berada dibawah 200%.cuma pada tahun 2005 kinerja perusahaan bagus dkarenakan angka rasio berada diangka 200%.

b. Quick Ratio

Quick ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) pada tahun 2004 menunjukkan angka 233,40% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,33 aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang. Pada tahun 2005 meningkat menjadi 277,96% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,77 aktiva lancar. Pada tahun 2006 rasio ini menurun menjadi sebesar 264,626% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,64 aktiva lancar. Pada tahun 2007 meningkat menjadi 280,60% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,80 aktiva lancar. Pada tahun 2008 rasio ini menurun menjadi sebesar 271,69% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,71 aktiva lancar.Pada tahun 2009 rasio ini menurun menjadi sebesar 254,34% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 2,54 aktiva lancar.

Quick ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005 selalu mengalami peningkatan .pada tahun 2006 mengalami penurunan setelah tahun 2007 mengalami peningkatan ,akan tetapi tahun 2008 perusahaan menagalami penurunan kembali. Dan pada tahun 2009 PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) juga mengalami penurunan disebabkan kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang belum menjamin hutang lancar.

c. Cash Ratio

Cash ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) pada tahun 2004 menunjukkan angka 22,17% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,22 aktiva lancar berupa kas, bank, deposito. Pada tahun 2005 menurun menjadi 14,79% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,14 aktiva lancar berupa kas dan bank. Pada tahun 2006 rasio ini kembali meningkat menjadi 28,54% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,28. pada tahun 2007 menurun kembali dengan angka 14,45% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,14 aktiva lancar berupa kas, bank, deposito. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 30,57% artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,30 aktiva lancar berupa kas dan bank. Pada tahun 2009 rasio ini menurun kembali menjadi 15,30% artinya setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh Rp 0,15 aktiva lancar berupa kas, bank dan deposito.

Cash ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami peningakatan dan penurunan dan kinerja perusahaan juga kurang baik atau tidak stabil dikarenakan perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,bank, dan deposito hal ini dapat dilihat angka rasio yang sangat rendah khususnya terjadi ditahun 2004 sampai dengan 2009 yang di bawah 100%.


d. Working Capital to Total Assets Ratio

Working capital to total assets ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk tahun 2004 menunjukkan angka 141,50% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 141,50% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2005 mengalami penurunan menjadi 132,95% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 132,95% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2006 menurun kembali menjadi 129,15% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 129,15% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. tahun 2007 menunjukkan angka 128,78% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 128,78% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 131,51% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 131,51% dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Tahun 2009 menurun menjadi 136,17% artinya perusahaan memiliki modal kerja kotor 136,17% dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Working capital to total assets ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) mengalami peningkatan pada tahun 2004 dan tahun 2005,sedangkan pada tahun 2006,dan 2007 PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) mengalami penurunan dan pada tahun 2008 dan 2009 PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) mengalami peningkatan kembali . Kinerja perusahaan masih baik karena perusahaan memiliki modal kerja diatas dari 50% berasal dari aktiva perusahaan sendiri bukan dari pinjaman modal luar.


2. SOLVABILITAS ( LEVERAGE RATIO)
a. Total Debt to Equity Ratio

Total debt to equity ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) tahun 2004 menunjukkan angka 53,33% artinya jumlah kewajiban 53,33% dari kekayaan bersih. Tahun 2005 rasio ini meningkat menjadi 69,98% artinya jumlah kewajiban 69,98% dari kekayaan bersih. Tahun 2006 rasio ini kembali meningkat menjadi 110,51% artinya jumlah kewajiban 110,51% dari kekayaan bersih.ahun 2007 rasio ini meningkat menjadi 116,57% artinya jumlah kewajiban 116,57% dari kekayaan bersih. Tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 113,75% artinya jumlah kewajiban 113,75% dari kekayaan bersih.ahun 2009 rasio ini menurun menjadi 97,51 artinya jumlah kewajiban 97,51% dari kekayaan bersih.

Kinerja keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dilihat dari total debt to equity ratio selama tahun 2004 sampai tahun 2009 dinilai kurang baik karena jumlah kekayaan bersih jauh lebih kecil dari jumlah kewajiban yang dimiliki.

b. Total Debt to Total Assets Ratio

Total debt to total capital ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) tahun 2004 menunjukkan angka 153,62% artinya jumlah kewajiban perusahaan 153,62% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2005 rasio ini meningkat menjadi 170,32% artinya jumlah kewajiban perusahaan 170,32% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2006 rasio ini kembali mengalami peningkatan menjadi 210,55% artinya jumlah kewajiban perusahaan 210,55% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.Tahun 2007 rasio ini menurun menjadi 216,61% artinya jumlah kewajiban perusahaan 216,61% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva. Tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan menjadi 213,88% artinya jumlah kewajiban perusahaan 213,88% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 107,56% artinya jumlah kewajiban perusahaan 65,36% jika dibandingkan dengan jumlah aktiva.

Kinerja keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dilihat dari perhitungan total debt to total capital ratio selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 dinilai sudah baik karena jumlah kekayaan bersih lebih besar dari jumlah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan.

3. AKTIVITAS
a. Total Assets Turnover Ratio (TATO)

Total assets turnover ratio (TATO) PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) tahun 2004 menunjukkan angka 2,72 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 2,72. Tahun 2005 meningkat menjadi 2,86 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 2,86. Tahun 2006 meningkat menjadi 3,04 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 3,04.tahun 2007 menunjukkan angka yang stabil dengan tahun 2006 yakni 3,04, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 3,04. Tahun 2008 menurun menjadi 2,94 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 2,94. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 2,03kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 2,03.

Total assets turnover ratio (TATO) PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) sudah cukup baik karena perusahaan dapat mengelola aktivanya namun rasio ini harus ditingkatkan lagi karena masih banyak dana yang tertanam dalam aktiva yang menganggur ini dapat dilihat dari pendapatan yang dihasilkan kecil dan mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun 2004 sampai tahun 2009.

b. Receivable Turnover RatioReceivable turnover

PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) tahun 2004 menunjukkan angka 9,86 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 9,86. Tahun 2005 meningkat menjadi 10,40 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 10,40. Tahun 2006 rasio ini menurun menjadi 9,40 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 9,40.Tahun 2007 rasio ini menurun menjadi 8,02 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,02. Tahun 2008 meningkat menjadi 8,64 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,64. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 5,32 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 5,32

Kinerja keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) masih kurang baik pada tahun 2004 sampai pada tahun 2009, karena perusahaan masih belum efektif dalam mengelola piutangnya, hal ini terlihat pada mengalami peningkatan dan penurunan perputaran piutangnya yang masih rendah, artinya perusahaan masih perlu meningkatkan perputaran piutangnya agar dana yang tertanam dalam piutang dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

c. Inventory Turnover RatioInventory turnover

PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk pada tahun 2004 sebesar 8,43 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,43. Tahun 2005 menurun menjadi 8,34 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,34.Tahun 2006 rasio ini menurun lagi menjadi 8,33 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,33.Tahun 2006 menurun lagi menjadi 7,67 kali, artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 7,67. Tahun 2008 meningkat menjadi 8,02 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 8,02. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 5,36 kali artinya setiap Rp 1 total aktiva akan menghasilkan pendapatan Rp 5,36.

Kinerja keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) diliat cukup baik, karena perusahaan mampu mengelola persediaannya namun rasio ini perlu ditingkatkan karena selama tahun 2004 sampai tahun 2009 rasio ini terus mengalami peningkatan dan penurunan , artinya perusahaan masih perlu meningkatkan perputaran persediaannya agar dana yang tertanam dalam persediaan tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar sehingga laba yang dihasilkan akan maksimal.

d. Working Capital Turnover Ratio

Working Capital Turnover pada tahun 2004 sebesar 3,04 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,04 kali dalam satu tahun. Tahun 2005 rasio ini meningkat menjadi 3,23 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,23 kali dalam satu tahun. Tahun 2006 rasio ini kembali meningkat menjadi 3,63 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,63 kali dalam satu tahun. Tahun 2007 rasio ini menurun menjadi 3,60 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,60 kali dalam satu tahun. Tahun 2008 rasio ini kembali menurun menjadi 3,41 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,41 kali dalam satu tahun. Tahun 2009 rasio ini kembali menurun menjadi 2.33 kali yang artinya bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 2,33 kali dalam satu tahun.

Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT )k tidak cukup baik karena rasio menunjukkan tingkat perputaran modal kerja yang kecil mengalami peningkatan dan penurunandant dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009.

4. PROFITABILITAS
a. Gross Profit Margin Ratio

Gross profit margin PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) pada tahun 2004 sebesar 12,39% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12. Tahun 2005 rasio ini menurun menjadi 12,28% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12. Tahun 2006 rasio ini kembali meningkat menjadi 12,67% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12.Tahun 2007 rasio ini menurun menjadi 12,43% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12. Tahun 2008 rasio ini kembali meningkat menjadi 12,49% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12. Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 12,44% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp. 0,12.

Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk dalam menghasilkan Laba kotor dari jumlah pendapatan tidak cukup baik terlihat perusahaan hanya mampu menghasilkan laba kotor tertinggi pada tahun 2008 sebesar 12,49% dari total pendapatan.

b. Operating Income Ratio

Operating Income Ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT )pada tahun 2004 sebesar 5,44% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba (keuntungan) operasi sebesar Rp. 0,05. Tahun 2005 rasio ini menurun menjadi 5,33% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba (keuntungan) operasi sebesar Rp. 0,05. Tahun 2006 rasio ini kembali meningkat menjadi 7,55% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba (keuntungan) operasi sebesar Rp. 0,07.pada tahun 2007 rasio ini meningkat sebesar 4,82% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba (keuntungan) operasi sebesar Rp. 0,04. Tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 4,91% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba (keuntungan) operasi sebesar Rp. 0,04. Tahun 2009 rasio ini kembali meningkat menjadi5,04% artinya setiap Rp. 1 pendapatan menghasilkan laba operasi sebesar Rp. (0,05).

Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dalam menghasilkan Laba (keuntungan) operasi dari jumlah pendapatan cukup baik terlihat perusahaan mampu menghasilkan keuntungan operasi terbesar pada tahun 2009 sebesar 7,75% dari total pendapatan.

c. Operating Ratio

Operating Ratio PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) pada tahun 2004 sebesar 94,56% artinya setiap Rp. 1 pendapatan mempunyai biaya operasi sebesar Rp. 0,94. Tahun 2005 rasio ini menurun menjadi 94,67% artinya setiap Rp. 1 pendapatan mempunyai biaya operasi sebesar Rp. 0,95. Tahun 2006 rasio ini kembali menurun menjadi 92,25% artinya setiap Rp. 0,92. Tahun 2007 rasio ini menurun menjadi 95,18% artinya setiap Rp. 1 pendapatan mempunyai biaya operasi sebesar Rp. 0,01. Tahun 2008 rasio ini kembali menurun menjadi 95,09% artinya setiap Rp. 0,95 pendapatan mempunyai biaya operasi sebesar Rp. 1.Tahun 2009 rasio ini menurun menjadi 94,96% artinya setiap Rp. 1 pendapatan mempunyai biaya operasi sebesar Rp. 0,95

Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dalam mengeluarkan biaya operasi dari pendapatan masih kurang baik terlihat dari biaya operasi yang dikeluarkan terendah pada tahun 2006 yaitu 92,25% dari total pendapatan artinya rasio ini masih perlu dikurangi lagi, karena semakin besar rasio ini maka semakin buruk karena menunjukkan bahwa biaya operasi yang terserap dari setiap rupiah pendapatan sangat besar.

d. Net Profit Margin Ratio

Net profit margin PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) pada tahun 2004 adalah 3,97%, artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan 3,97% rugi dari jumlah pendapatan perusahaan. Pada tahun 2005 menurun menjadi 3,82% artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan 3,82% laba dari jumlah pendapatan perusahaan. Tahun 2006 rasio ini menurun menjadi 3,79% artinya perusahaan mampu meningkatkan laba menjadi sebesar 3,79% dari jumlah pendapatan perusahaan.Pada tahun 2007 menurun menjadi 3,64% artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan 3,64% laba dari jumlah pendapatan perusahaan. Tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 3,61% artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan laba sebesar 3,61% dari jumlah pendapatan perusahaan.Tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 3,50% artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan laba sebesar 3,50% dari jumlah pendapatan perusahaan
Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) dalam menghasilkan laba dari jumlah pendapatan atau net profit margin kurang baik terlihat dari tahun 2004 sampai 2009 laba yang dihasilkan tertinggi pada tahun 2004 yaitu 2,02% dari total pendapatan artinya rasio ini masih perlu ditingkatkan agar memperoleh laba yang besar.Dapat di ambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk ( EPMT ) Tbk dilihat dari keempat rasio ini sudah cukup baik, namun ada beberapa rasio yang perlu ditingkatkan lagi yaitu likuiditas ratio karena perusahaan udah bisa metupi kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.hal ini perlu dipertahankan atau jika perlu ditingkatkan lagi. Solvabilitas (Leverage Ratio) untuk Total Debt to Equity Ratio yang perlu di tingkatkan lagi karena dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami peningkatan dan penurunan, sedangkan untuk Total Debt to Total Assets Ratio harus lebih di perhatikan lagi karena adanya peningkatan dan penurunannya masih sedikit kecil. Untuk rasio aktivitas khususnya perputaran piutang, persediaan dan modal kerja udah cukup bagus perlu dipertahankan kalau bisa ditingkatkan karena perputarannya udah cukup bagust. Sedangkan untuk Operating Income Ratio dan Net Profit Margin Ratio perlu di tingkatkan karena dati tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 masih rendah, dan untuk Operating Ratio perlu di turunkan karena terlalu tinggi sehingga mengurangi laba kotor perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar